Powered By Blogger

Jumat, 02 September 2011

Indonesia Kebobolan Tiga Golll ....

Metrotvnews.com, Teheran: Iran memang bukan lawan yang ringan. Terlebih mereka main di kandang. Jadilah, kiper Markus Haris Maulana, harus tiga kali memungut bola dari dalam gawangnya sendiri, pada laga pertama babak ketiga Grup B Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia di Stadion Azadi, Jumat (2/9).

Iran, sepanjang permainan, terus mengurung pertahanan tim Garuda. Tapi gol pembuka buat Iran baru lahir di menit 53 lewat sundulan Javad Nekounam. Pemain bernomor punggung enam ini, lagi-lagi lewat sundulan, kembali merobek gawang Markus pada menit 74.

Tertinggal 0-2, Firman Utina dan kawan-kawan mulai bermain terbuka. Sayang umpan-umpan panjang yang langsung mengarah ke daerah pertahanan lawan mudah sekali dipotong. Sebaliknya, lewat satu serangan balik cepat, di menit 87, pemain pengganti Andranik sukses menggenapi keunggulan Iran, 3-0.

Iran, menyusul kemenangan ini, sementara memuncaki grup E. Indonesia sendiri harus puas di urutan buncit. Dua tim lain penghuni grup ini, Bahrain dan Qatar, sampai berita ini disusun masih bertanding. Sementara kedudukan 0-0.

ndonesia memang sudah kalah melawan Iran. Kekalahan ini membuat Tim Garuda harus ekstra kerja keras untuk membalas saat bertanding di kandang sendiri. Ini tentu bukan hal mudah. Soalnya, semua orang tahu, Iran adalah tim kuat yang sukar ditaklukkan. Apalagi Iran memiliki pengalaman pernah tiga kali lolos ke putaran final Piala Dunia.

Didukung dengan keahlian pemain berkelas dunia dan postur tubuh di atas rata-rata pemain Indonesia, Iran jelas bukan tim yang bisa dianggap remeh. Sejumlah hal harus dibenahi jika Timnas ingin menang atau setidaknya menahan seri. Jika tidak, bukan tak mungkin Indonesia akan kembali menelan kekalahan pada pertandingan berikutnya.

Banyak penyebab yang membuat Timnas kalah. Dari singkatnya jadwal latihan sampai minimnya jam terbang di laga internasional. Dalam dua laga persahabatan sebelumnya, Indonesia mampu mengalahkan Palestina. Namun gagal meraih kemenangan saat melawan Yordania.

Pengalaman demi pengalaman ini harus menjadi pengalaman berharga bagi Firman Utina dan kawan-kawan. Sebab, kemenangan demi kemenangan sangat dinanti para penggila bola di Tanah Air. Indonesia masih bisa. Caranya, kalahkan Bahrain pada 6 September dan Qatar pada 11 Oktober mendatang. Jika itu tidak bisa dilakukan, jangan harap langkah Indonesia bisa berlanjut. Untuk itu doakan saja perjalanan Timnas tak berhenti di sini.
(ICH)

SEJARAH MINANG KABAU

BERITA SEJARAH : Suku Minangkabau memang mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan hewan ternak berkaki empat yang disebut kerbau. Itu antara lain terlihat pada berbagai identitas budaya Minang, seperti atap rumah tradisional  (Rumah Bogonjong). Rumah adat yang kerap disebut juga Rumah Gadang itu berbentuk seperti tanduk kerbau. Begitu pula pada pakaian wanitanya (Baju Tanduak Kabau).Sudah beratus-ratus tahun lamanya kerbau menjadi salah satu hewan terfavorit di Provinsi Sumbar. Badan kerbau yang besar dan kekar dianggap mampu membantu berbagai macam pekerjaan manusia. Salah satu pekerjaan kuno yang dikerjakan dengan bantuan tenaga kerbau adalah menggiling tebu. Dengan alat sederhana, sang kerbau diikat di sebilah bambu yang terhubung pada alat pemeras tebu tradisional. Selama delapan jam bekerja, sang kerbau terus-menerus berputar mengelilingi alat pemeras. Uniknya, agar sang kerbau tidak pusing kepala, mata hewan itu ditutup dengan dua buah batok kelapa yang dilapisi kain.Air tebu hasil perasan sang kerbau itulah yang kemudian menjadi cikal bakal pembuatan gula merah tradisional. Masyarakat Minang percaya gula merah hasil kerja keras sang kerbau lebih gurih ketimbang dari alat modern.


Dari sisi sejarah, hewan kerbau bagi suku besar di Sumbar ini telah mengantarkan kejayaan mereka di masa silam. Konon, dahulu kala karena bantuan kerbau-lah masyarakat di Sumbar menang perang melawan suku Jawa.Pada masa lalu Ranah Minangkabau mendapat ancaman serangan dari kerajaan yang kuat dari daerah Jawa. Untuk menghindari pertempuran fisik yang pasti banyak memakan korban, orang Minangkabau melakukan diplomasi dan mengusulkan agar peperangan tersebut diganti dengan adu kerbau. Usul tersebut disetujui oleh raja dari Jawa, kemudian dikirimlah kerbau yang besar dan perkasa. Sedangkan Suku Minang menyiapkan anak Kerbau yang masih menyusu sebagai tandingannya. Dua Hari sebelum pertandingan Suku Minang tidak membiarkan anak Kerbau yang akan digunakan untuk pertandingan tersebut menyusu kepada induknya sehinnga membuat anak kerbau kelaparan.


Menjelang pertandingan Anak kerbau yang kelaparan tidak diberikan susu itu diberi tanduk besi yang tajam. Pada saat pertandingan dimulai, ketika anak kerbau yang masih kecil itu menoleh ke kerbau dari Jawa, serta merta menyeruduk perut lawannya yang dikira ibunya dan menikam kerbau dari Jawa  hingga mati. Raja Jawa mengakui kemenangan ini dan akhirnya mengurungi niatnya untuk menyerang Minangkabau. Sejak itulah orang Minangkabau konon memakai nama Minangkabau yang berarti Menang Dalam Pertandingan Kerbau sebagai identitas budayanya.


Dari sisi sejarah, hewan kerbau bagi suku besar di Sumbar ini telah mengantarkan kejayaan mereka di masa silam. Konon, dahulu kala karena bantuan kerbau-lah masyarakat di Sumbar menang perang melawan suku Jawa. Akhirnya sampai sekarang mereka menamakan dirinya sebagai suku Minangkabau.